Senin, 06 Agustus 2018

Two Letter Code

Kegitan pembelajaran : Two Letter Code
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi kode maskapai penerbangan di Indonesia dengan benar
2. Memperesentasikan kode maskapai penerbangan di Indonesia dengan baik

Uraian Materi
Pemberian kode pesawat pada suatu penerbangan dimaksudkan untuk memberi identitas pada sebuah perusahaan penerbangan. Kode pesawat ini juga berguna untuk mengidentifikasi sebuah maskapai penerbangan komersil,yang di dalamnya termasuk pemesanan, jadwal, tiket tarif dan lain-lain.

Menurut IATA ( International Air Transport Association) Untuk maskapai penerbangan di dunia, standar pemberan kode airlines berupa huruf dalam dua format (dua digit) yang di ikuti tiga digit angka. Dua digit huruf biasanya menggambarkan nama perusahaan yang mengelola operasional pesawat bersangkutan. Di Indonesia kode-kode Airline untuk penerbangan sipil ini pada umumnya mengacu pada kode yang dikeluarkan oleh IATA.

Coba Lengkapi Kode Maskapai Penerbangan Domestik di Bawah ini :

Airline Code
Airline
GA
                           Garuda Indoensia
JT

IW

ID

QZ

SJ


Coba Lengkapi Kode Maskapai Penerbangan Internasional di Bawah ini :

Airline Code
Airline
AA
American Airlines
AC

AI

AK

AM

AY

AZ

BA

BD

BI

BR

CA

CI

CO

CZ

CX

DL

EK

ET

EY

GF

HR

HY

IT

JL

JQ

KE

KL

KU

KQ

LH

MI

MH

MS

NH

NZ

OZ

PK

PR

PX

RJ

TK

TR

UA

US

QF

QR

SA

SK

SU

SQ

SV

TK

TR

UA

US

VF

VN

ZG

8M
Myanmar Airways Inti

Rabu, 25 Juli 2018

Kepariwisataan

Kompetensi Dasar : 
3.1 Memahami Industri Pariwisata
4.1 Mengelompokkan Industri Pariwisata

Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan pengertian industri pariwisata
2. Menjelaskan skema dan gambar industri pariwisata
Menjelaskan komponen utama pariwisata

A. Pengertian Industri Pariwisata
          Pariwisata sebagai suatu industri baru dikenal di Indonesia setelah keluarnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969 pada tanggal 6 agustus 1969. Dalam Bab II pasal 3 disebutkan, "Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara."
      Dari sudut ekonomi, produk yang dihasilkan industri pariwisata terpisah, sedangkan permintaanya tergabung. Hal ini terlihat jelas dalam paket wisata (packege tour). Industri pariwisata juga disebut sebagai produk yang tidak homogen (sejenis), yang berarti industri pariwisata memiliki berbagai macam produk wisata, seperti hotel, restoran, transportasi, akomodasi, serta sarana, dan prasarana.


                     
           R. S. Damardjati dalam bukunya Istilah-istilah Dunia Pariwisata menjelaskan sebagai berikut : "Industri pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk ataupun jasa-jasa/layanan-layanan (service), yang nantinya, baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perlawatannya".
             Industri pariwisata sering disebut sebagai unsmoked industry atau industri yang tidak berasap. Hal itu karena industri pariwisata tidak memerlukan perangkat-perangkat, seperti mesin-mesin atau bahan baku, tetapi membutuhkan suatu perasaan, ketelitian, serta keterampilan dan keahlian khusus dalam menciptakan suatu produk yang dapat dinimati oleh konsumen/wisatawan.
            Produk industri pariwisata disusun dalam satu kesatuan produk pelayanan perjalanan wisata, seperti, ke Pulau Bali, Taman Nasional Komodo, Lombok, Raja Ampat. Untuk mendaptkan suatu pengertian industri pariwisata, berikut adalah beberapa batas atau definisi industri yang dikemukakan oleh para ahli pariwisata.
  1. Prof. W. Hunziker : Tourism enterprises are all business entities which, by combining various means of production, provide goods and service of a specifically tourist nature. (Industri pariwisata adalah semua bisnis yang mempunyai kesatuan wujud dengan menggabungkan berbagai produk serta menyediakan barang-barang dan jasa pelayanan daro objek-objek wisata alam yang mempunyai keistimewaan).
  2. G. A. Schmoll : Tourism is a highly decentralized industy consisting of enterprises different in size, location, range of service provided and menthod used to market and sell them. (Pariwisata adalah industri yang sangat terdesentralisasi, yang terdiri dari perusahaan yang berbeda dalam ukuran, lokasi, berbagai layanan yang disediakan, dan metode yang digunakan untuk memasarkan dan menjualnya).
  3. Bernecker : Industri pariwisata merupakan entitas ekonomi dalam penyediaan layanan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dan kebutuhan lain yang terkait dengan itu dan selanjutnya membuat perbedaan antara perusahaan "berorientasi subjek" (hotel, transportasi, perusahaan dan lain-lain), perusahaan yang "berorientasi subjek" (terutama mereka yang terlibat dalam promosi dan iklan untuk pariwisata), dan perusahaan yang membangun hubungan antara turis dan objek wisata yaitu agen perjalanan, operator tur, dan perantara lain))                  

Berdasrkan pengertian atau rumusan yang dikemukkan para ahli tersebut, jelaslah bahwa industri pariwisata merupakan industri tersendiri yang sangat kompleks dan mempunyai hubungan dengan beberapa bidang usaha yang menyediakan kebutuhaan wisatawaan saat melakukan perjalanan wisata, sejak berangkat sampai dengan kembali ke tempat asalnya.
Dalam dunia pariwisata, Anda mengenal juga istilah  hospitality industry, yang berarti jasa industri pariwisata yang sangat membutuhkan keramahtamahan, pelayanan, dan huburan untuk tamu atau wisatawan.

Pariwisata dapat dikatakan sebagai suatu industri apabila memenuhi syarat-syarat berikut :

  • Ada aktivitas wisatawan yang melakukan permintaan atas pelayanan perusahaan secara berkesinambungan.
  • Ada beberapa ragam bidang usaha pariwisata yang berbeda fungsi, tetapi saling melengkapi untuk melayani kebutuhan wisatawan.
  • Ada proses produksi perusahaan sebagai akibat adanya permintaan wisatawan.











































































C.   Komponen Pariwisata
           Suatu daerah tujuan wisata menjadi menarik bagi wisatawan jika memiliki beberapa aspek yang secara bersama - sama menjadi komponen atau unsur yang dibutuhkan dalam pariwisata. Secara garis besar, setiap aktivitas pariwisata akan melibatkan lima komponen utama. Komponen tersebut sering disingkat menjadi 5A, yaitu sebagai berikut.
1. Atraksi (Attraction) : sesuatu yang memiliki daya tarik sehingga orang ingin menikmatinya. Komponen ini sangat dominan untuk membuat wisatawaan melakukan perjalanan. Atraksi yang dikunjungi terdiri dua hal berikut :
a. Site attraction, seperti tempat dengan pemandangan yang indah dan iklim yang baik, atau tempat-tempat bersejarah (historical sites).
b. Event attraction, seperti kongres, pameran, festival, atau pertandingan olahraga.
2. Akomodasi (Accommodation) : sarana penginapan yang tersedia di suatu daerah tujuan wisata. Beberapa jenis akomodasi yang tersedia, antara lain home stay, losmen, motel, hostel, guest house, hotel melati hingga hotel berbintang.
3. Aksesibilitas (Accesibility) : Merupakan sarana dan prasarana penghubung agar wisatawan dapat mencapai satu tempat ke tempat lain dengan mudah. Aksesibilitas meliputi tiga unsur utama sebagai berikut :
a. Prasarana jalan/perhubungan
b. Sarana Transportasi
c. Sarana Komunikasi
4. Amenitas (Amenities) : fasilitas yang dimiliki suatu tempat tujuan wisata atau destinasi, seperti hotel, restoran, sarana olah raga dan lainnya yang disediakan bagi wisatawan 
5. Aktivitas (Activities) : merupakan kegiatan wisatawan di suatu destinasi pariwisata. Dengan demikian, sarana aktivitas perlu disediakan. Aktivitas dan atraksi saling mendukung dan pada prinsip memenuhi tiga faktor sebagi berikut :
a. Sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan.
b. Sesuatu yang menarik untuk dikunjungi
c. Sesuatu yang dapat memuaskan atau menyenangkan.